Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2012

Everybody's Fine... :D

Gambar
judul ini sudah bercokol di kepalaku sejak –entah- berapa hari yang lalu. Pemantiknya jelas dari kejadian yang berderet-deret hadir.. dan tentu saja film dengan judul yang sama. Film Everybody’s Fine bercerita tentang seorang ayah yang kehilangan istrinya (meninggal gt loh) lalu melakukan travelling untuk mengunjungi anak-anaknya. Aku udah gak begitu inget gimana ceritanya, karena nontonnya sekitar 2 tahun yang lalu.. tapi yang kuinget jelas dari film ini adalah  kesuksesannya membuat bocor pundi-pundi airmataku. Mengapa demikian? Untuk yang sudah nonton pasti tau, betapa tidak terduganya kejadian-kejadian yang ditemui si ayah ini ketika menemui anaknya. Buat yang belum nonton, ayo  tonton! skenario serupa film ini ternyata hadir di sekelilingku. Di lingkungan terdekat.. lingkungan jauh, dan.. ah, dimana saja.. Everybody is fine.. Everybody is (not really) fine exactly. Hm, sebenernya apa yang kumaksud disini 11-11,01 dengan yang dinyatakan oleh Pak Erving Goffman

Rumah

Gambar
Rumah. Bukan hanya tentang  pintu, jendela, dan cerobong asap seperti di gambar-gambar masa kecil. Rumah bagiku rangkaian kejadian, proses, dan tumpukan paling kecil sekaligus Paling sempurna dari sebuah peradaban. Semua boleh punya definisi masing2. Hanya saranku, kau tak perlu mendekam terlalu lama disana hanya utk mengenal apa arti rumah bagimu. Justru, pergilah merantau. Lihatlah rumah lain. Rasakanlah rindu. Dan tentu saja selaksa layar monitor, tetaplah brkomunikasi dgn penduduk rumah agar kau tau fluktuasi kejadian disana. Bersama bulan-bulan yg telah berlalu, rumah punya rupa dan kisah yg selalu baru sekaligus tak pernah usang. Tak perlu kusebutkan betapa banyak kenangan tentangnya. Semua jejak petualang waktu ini selalu tersimpan rapi di setiap sudut rumah. Rumah. tak selalu cerita  indah. Itulah mengapa kusebut sempurna. Karena rumah berikanku semua rasa yg ada di seluruh semesta ini. Sempurna. Duka. Aku percaya setiap rumah punya dukanya masing2

Selamat dua bulan Anika!

Gambar
15 Agustus 2012 23.55 WIB Ah, lima menit lagi habis sudah 15 Agustus. Hmm, bahkan di sana sudah hampir satu  jam yang lalu ya berakhir. Trus gimana dong? Hehe.. gak papa lah ya. Lewat catatan ini, aku cuma mau bilang.. Aku mengingatnya. Mengingat dua bulan yang telah berlalu. Mengingat waktu  kita saling menghitung hari, merayakan yang baru terjadi. aku pasti akan selalu mengingat masa-masa itu. mpok yang dengan setianya mengirimkan foto hari ke-1,2,3,dst.. dan kamu yang dengan semangatnya melihat tutorial di yutup.. hehe ohmen.. Dua bulan yang lalu. Seperti bulan-bulan yang lain, dua bulan ini pasti penuh suka, pun duka.. Dua bulan ini penuh warna bersama teman barumu.. Teman baru yang akhirnya kau pilih. Hehe.. Semoga jadi teman sepanjang hidupmu ya.. Kau tahu maksudku kan? Setiap hurufnya pasti tau kan? Sudah dua bulan dan masih ada bulan-bulan yang akan datang. Doaku di sini. semoga pilihanmu itu cukup kokoh dan kuat untuk pa

Menjajah Indonesia Melalui World Tobacco Asia

Gambar
Tulisan ini saya dapat dari notes facebook Azhar Nurun Ala  (klik utk lihat halamannya). Seusai membaca notes ini, saya ga segan ngeklik tombol share, bahkan aplot ini di blog saya dengan sangat menggebu-gebu. mengapa demikian? karena saya termasuk dalam barisan mereka yang terkena penyakit paru akibat banyak menghirup asap rokok. lebih dari itu, karena saya benci negara saya jadi ladang pembodohan yang salah satuny lewat rokok. silakan membaca! “Jakarta will, for the second time, be the host city for World Tobacco Asia 2012 and the perfect location to celebrate World Tobacco’s 40th year organising international tobacco events. Indonesia’s cigarette market is considered the world’s fastest developing market. 30 percent of the 248 million adult population smokes which makes Indonesia the fifth-largest cigarette market in the world. Indonesia is a recognized tobacco-friendly market with no smoking bans or other restrictions and regulations in contrast to neighboring ASEAN countrie

Kembalilah ke Bumi

Gambar
Saat jauh ingin bertemu, tapi dekat terasa semu? Itulah mereka yang punya takdir pertemuan dan perpisahan di jaman ini. Ketika kau lebih senang bergelut dengan dunia semu ketimbang memaksimalkan waktu brtemu. seperti yang kurasakan beberapa waktu lalu. Ketika aku menanti-nanti waktu pertemuan dengan mereka yang bersimbah rindu. Tapi pilu rasanya. Mereka mengajak teman mereka yang lainnya. Entah teman, entah majikan. sebenarnya tak masalah jika ada teman lainnya. Tapi..yang satu ini bukan teman. ia monster bagiku.  Sungguh. Monster! Monster itu menerkam  teman-teman lamaku. Aku tau salah satu di antara temanku sudah sangat berusaha untuk tidak fokus pada monster itu. tapi aku  tau  sejauh  mana dayanya. Aku tidak peduli dari planet mana monster itu berasal. Tapi sungguh, aku ingin kalian kembali secara utuh. Jiwa dan raga. Kembali ke bumi. *** Inilah sebabnya.. kenapa aku tidak suka dengan Blackberry. Hehe maaf sebut merek. Di antara pemakai smart

Ibu selalu menunggu di rumah ya dek!

Itu adalah kata-kata yang selalu diucapkan ibu padaku di setiap penghujung teleponnya. Meski frekuensi menelpon kami amat sangat jarang, tapi kata-kata itu selalu menyihirku-bukan jadi batu- hingga ada yang mengalir hangat di pipiku.. Aku tau persis maksud ibu. Ibu punya cara sendiri untuk mengungkapkan ke anaknya agar segera lulus tanpa membuat anaknya tertekan. Hei Bu, ini sekarang aku lagi ngerjain skripsiku. Doakan segera kelar ya. Ibu, aku pengen catatan ini lebih abadi dari usia kita.. Sehingga setiap yang datang ke halaman ini tau bahwa aku sangat-sangat menyayangimu, bahwa aku akan terus menyayangimu sampai usiaku habis. Ibu, terima kasih sudah jadi semangatku. Terimaaaaaa kasih! Aku berhutang banyak sekali kasih sayang padamu! sebentar lagi selesai bu! bismillah! sampaikan kami Ya Allah..