Mengetuk Pintu Pinta
Setahun belakangan ini saya belajar, bahwa terkadang saya terlalu menggedor-gedor pintu pinta. berteriak memanggil, menangis tak karuan di depan pintu itu karena tak kunjung terbuka. Lalu saya berusaha pergi sejenak meninggalkan pintu itu. selangkah demi selangkah seakan terasa berat. tapi kemudian ada rasa sejuk di dada. sejenak saja sambil mengumpulkan yakin yang kerap jatuh di sepanjang jalan menuju pintu Lalu beriringan dengan yakin, maka akan saya datangi pintu itu pada setiap waktu yang Kau tentukan dan tentunya waktu yang Kau suka bergandengan dengan takdir sambil tersenyum. Nurida Sari Dewi, 2020