Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

Mengetuk Pintu Pinta

Setahun belakangan ini saya belajar, bahwa terkadang saya terlalu menggedor-gedor pintu pinta. berteriak memanggil, menangis tak karuan di depan pintu itu karena tak kunjung terbuka. Lalu saya berusaha pergi sejenak meninggalkan pintu itu. selangkah demi selangkah seakan terasa berat. tapi kemudian ada rasa sejuk di dada. sejenak saja sambil mengumpulkan yakin yang kerap jatuh di sepanjang jalan menuju pintu Lalu beriringan dengan yakin, maka akan saya datangi pintu itu pada setiap waktu yang Kau tentukan dan tentunya waktu yang Kau suka bergandengan dengan takdir sambil tersenyum. Nurida Sari Dewi, 2020

Para Perantau Selalu Tau Dimana Mereka Meletakkan Rindu

Tak perlu kau tanya berapa banyak barang yang telah mereka letakkan begitu saja lalu beberapa waktu kemudian mereka cari hingga kelelahan. Tapi tidak dengan rindu. Mereka selalu tau dimana rindu mereka berada. Tak perlu kau tebak berapa kali mereka kerap salah tujuan di tempat rantau mereka. Hingga dari sanalah mereka belajar memahami medan. Tapi tidak dengan rindu. Mereka selalu tau dimana tujuan rindu mereka. Biasanya tak sulit menemukan mereka. Kau bisa temukan mereka duduk dengan sabar bersama para perantau lain di ruang tunggu pelabuhan, terminal, stasiun maupun bandara pada tanggal merah yang berjejer di kalender.  Mereka tak pulang sendiri. Bersama tas pakaian dan menenteng sedikit buah tangan yang penuh dengan semoga.  Tapi kini Mungkin kau akan kesulitan mencari mereka. Tidak lagi di ruang tunggu tempat pemberangkatan. Tidak lagi menenteng tas dan buah tangan. Mereka sedang menyapa rindu dengan teknologi. Beberapa kali menata hati bersiap melihat