Sajak September
Langit tampak abu abu kala itu Kendaraan lalu lalang menemani sendu Kakiku melangkah menjauhi riuh Semakin dekat menuju rumahMu Hampir Sembilan yang kupikir singkat Nyatanya adalah juang yang kau tahan Bagiku semua di dalamnya adalah permata Namun bagimu adalah tambang yg gelap Allah aku datang membawa gelisah Beserta dosa yang melimpah Bagaimana menebus salah Pada jiwa yang di sebelah Hampir sembilan yang kupikir akan selamanya Kini kuserahkan padaMu Penggenggam Jiwa Kutitipkan kepadaMu ruh yang kucinta Kulepaskan kepadaMu yang tak pernah membuat kecewa.. Merah jambu sore itu Akan selalu kurindu Semoga kelak bisa tumbuh Di hatimu yang telah jenuh -nsd