dear past #1

Ada orang2 yg marah, kecewa, sedih, putus asa, bingung, sbb dikasih jalan hidup ga enak. Eh taunya, itulah gerbang buat kesuksesan ms dpn.- @Yusuf_Mansur 24/7
baca tuit ustad YM pagi kemarin seperti membawa memoriku travelling ke masa silam, eh kalo lampau jadinya travelled yak? yah itulah pokoknya.

tidak ada yang salah dengan perasaan sedih,kecewa, bingung, putus asa kalut dan kawan-kawannya ketika dihadapkan dengan kenyataan yang tak sesuai dengan harapan.. sama sekali tak salah, karena itulah manusia, kita punya perasaan yang darinya kita merasakan rasa, termasuk rasa-rasa yang telah disebutkan tadi. namun, yang salah hanya ketika kita tenggelam dalam rasa itu, mengutukinya, dan menganggap akhir dari segalanya.. 

masih teringat jelas, saat pengumuman penerimaan SMP, 12 tahun yang lalu. nem-ku hanya 39,60 (jika di rata-rata, 5 mata pelajaran UAN nilaiku 7,92). Orang tuaku bersikeras aku masuk SMP yang sama seperti kakak-kakakku, SLTPN 3 Semarang, yang merupakan favorit nomer dua di kotaku. Sehari sebelumnya, aku sudah mengecek, namaku telah lengser, dan masih ada waktu untuk pindah SMP, masih ada SMPN1 dekat rumah yang merupakan favorit ketiga di Semarang. Tapi lagi-lagi, orangtuaku bergeming, terlalu percaya diri. bocah 12 tahun bisa apa? hingga kemudian namaku benar-benar dalam daftar yang tidak diterima, karena nem terendah di SMP itu telah ditetapkan 40,00. nilaiku kurang 0,4. hehe..

beberapa jam setelah pengumuman, orangtuaku tetap berusaha memasukkanku ke sekolah negeri di pelosok Semarang dan desa-desa sekitar Semarang, siapa tau masih buka pendaftaran, tapi nihil. daaan perasaanku saat itu seperti lagu balonku ada 5 yang meletus satu balonnya..hehe

semua cara ditempuh agar bisa masuk negeri, tapi tidak ada cara lain. akhirnya aku masuk  SMP swasta, SMP Kartini Semarang. SMP yang mungkin tak pernah terdengar namanya di kotaku. hehe. bapak ibu berkata, aku hanya 4 bulan di sana (1 cawu, setelah penerimaan rapot pertama), dan akan pindah ke sekolah negeri. aku mengangguk saja.

Lingkungan di Kartini jauh berbeda dengan lingkungan SDku (SD.H.Isriati Baiturrahman) yang sangat borjuis dan islami, tapi bukan berarti membuatku tak betah. justru sebaliknya, di SMP ini aku belajar banyaaaak sekali. yaps, knowledge is everywhere!

Di sana, sahabat sebangkuku bernama Christa, perempuan polos cerdas dan merupakan anak tukang parkir suatu mall di Semarang. begitu pula teman-temanku yang lain, hampir semuanya memiliki garis ekonomi keluarga di bawah cukup. lingkungan bermain mereka setelah pulang sekolah biasanya di terminal, di jalanan, membatu orang tua mereka cari uang. Tak heran, sikap mereka pun cenderung jalanan atau hmm preman banget, jauh berbeda dengan teman-teman SDku yang sangat menjaga sopan santun. Berbagai kata-kata kotor dalam istilah jawa baru aku kenal di sekolah itu. aku pusing sekali dengan kondisi yang sangat jomplang dengan enam tahun sebelumnya.. daaan.. Saat itulah, mungkin perasaanku itu dinamakan secara ilmiah dalam kajian komunikasi dengan Gegar Budaya atau culture shock.

Empat bulan di sana, aku bisa membaur dengan cepat, aku belajar untuk tampil sesederhana mungkin agar tidak terjadi jurang sosial di antara aku dan teman-teman. bukan berarti aku berada dalam keluarga yang sangat kaya, tapi jika melihat kondisi teman-teman lainnya, sungguh aku merasa rumput rumahku sangat UNGU!

Oia, sejak saat itulah, menjadi pribadi yang sederhana kalo bisa aku pegang terus hingga saat ini! sederhana itu mengayakan segalanya! kesederhanaan tak akan membuat kita hina, justru sebaliknya, penuh bahagia karena yang lain tak perlu merasa segan..

Empat bulan itu pun tiba, hasil raport saat itu menyatakan aku ranking 2 di kelas dan secara umum dibandingkan kelas-kelas yang lain. siapa ranking 1? Christa. perempuan yang setiap hari menyapaku dengan senyumnya... dari dialah aku belajar menjadi pribadi yang tak sombong dengan ranking. tak ada hadiah karena tak ada uang, tak ada pengakuan orangtua karena sibuk cari uang dan buta huruf, tak ada apapun.. baginya yang penting belajar, begitu katanya. beda sekali denganku yang ranking satu saat SD dan merengek-rengek hadiah. 

Ah, Allah menamparku keras sekali..

to be continued~



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trying To Conceive (TTC) Journey ; Hai Polyps!

Menjadi aku

Vacation ; Well spent