Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2025
 Hatiku sakit sekali.

Maafkan

Aku tau aku hanyalah kesalahan yang terpilih dan kau terjebak di dalamnya. Aku tak tau pasti tentang rasa yang tumbuh dalam hatimu. Aku tak terlalu mengerti tentang rasa yang hanya terjebak dalam penantian. Aku hanya paham tentang tahun yang terlewati berisi suka duka serta kekurangan dan kelebihan. Tahun yang berisi pelajaran. Tahun yg menamparku dan membuatku belajar. Tahun yang masih ingin kuusahakan..  Namun sungguh, aku sangat ingin “pulang” dan membiarkan bahagiamu kau pilih. Agar tak hanya terjebak dalam penantian. Agar aku tak selalu disalahkan.. dan agar kau bersinar lagi.. tentu saja bahagiamu adalah bahagiaku. Aku lelah merasa bersalah setiap hari.. Tak ada yang bisa berkompromi dengan kekuranganku. Luka yang tersebab olehku adalah luka tak termaafkan. Tak terampuni. Di sinilah aku, melakukan hal yang tak kau suka.. menangis. Mati-matian mencari makna diriku.  Maafkan aku yang penuh kekurangan.  ***

Buku larangan

Baru saja kuyakinkan diri bahwa kau adalah buku yang ingin kubaca selamanya, halaman yang kuyakini akan selalu menerima jemariku untuk kembali. Kini aku hanya pembaca yang terusir, tersesat di antara bab yang tak lagi mengizinkanku membuka lembar berikutnya. —s.b |  Buku Larangan, 5925