Emak, I love You.. :)

Satu sms masuk ke ponselku.. sms yang benar-benar menghujam jantungku.
Tentang dia..
Yang baru saja dengan tenangnya kembali ke RahmatNya..

Ibarat penggorengan yang masih basah, kemudian diletakkan di atas api yang menyala..
Makcess..rasanya ketika nerima sms itu.
sms dari kordes KKN kami, tentang berita meninggalnya Emak..

Emak adalah seorang ibu yang rumahnya kami tinggali selama KKN di Ciamis. Emak..emak.. emak yang selalu menepuk pantat para perempuan di rumah (kami para perempuan sepakat menyebut tindakan itu sebuah “kedekatan” tersendiri.. berarti emak sayang kami), aku sendiri sudah merasakan tepukan itu berkali-kali selama di sana.. ahh.. Ya Rabb.. masih sgt sensitif pembahasan ini..

Lagi..

Emak yang tiap pagi selalu bertanya, “Caina pinuh neng?”
Awalnya aku selalu manggil.. “DEWIIIII...ga ngerti..” tapi lama kelamaan bisa juga ngejawab.. teu acan mak.. atau.. atos mak.. (hehehe.. TOEFL sundaku naik nih..). yah emak selalu sibuk dengan masalah air.. pernah suatu kali marah2 ke si bapak karena airnya meluber..padahal bapak baru pulang kerja. Huhu emak2.. sabar mak..

Pernah dua kali aku ke saungnya dalam rangka merawat beliau.. beliau punya penyakit jantung yang selalu kambuh kalo kondisi fisiknya nge-drop.. suara nafasnya tersengal-sengal.. terdengar dari saung sampe ruang tamu rumah yang berjarak cukup jauh.. pernah, aku mengompres tulang punggungnya.. smbil nangis..sambil nelpon kakakku, tanya tentang apa yang harus kulakukan.. baru setelah Pipit dan Lia (rekan KKN dari farmasi) datang, rasanya mulai agak tenang.. Ya Rabb.. sembuhkanlah..

Emak..
yang beberapa kali memasakkan makanan untuk kami, anak-anak manja dari kota..
yang membersihkan rumah selagi kami pergi entah kemana..
yang air matanya jatuh tak henti ketika kami hendak pergi..

ah,emak..

meski tampak berlebihan... meski hanya sebentar.. tapi, Allah tak pernah dengan Cuma-Cuma memberikan kita sebuah pertemuan.. sebuah saling kenal.. selalu ada hikmah..

kuberitahu sesuatu..
Mungkin dari enam belas orang, aku paling terasa sesak.. jurang sesal seakan menganga lebar di hadapanku.. mungkin inilah maksud Allah..

Sebelum pergi, aku pernah berjanji pada emak.. nanti akan kukirimkan foto kami ber-16 untuk emak.. kata emak, beliau akan memajangnya di rumah.. sampai di akhir hayatnya, foto itu belum sampai ke tangannya karena aku yang sok sibuk ini..

Ya Rahman..

Itulah mengapa.. janji itu amanah yang berat..
Karena ketika kita menunaikannya..itu mulia.
Tapi jika tidak.. itulah hina.

***
Allah.. jauhkanlah aku dari kehinaan..
Semoga dengan dikirimnya foto.. meski tak sampai ke tangan emak.. bisa sedikit mengurangi kehinaan yang ada padaku..
Ya Rabb.. rengkuhlah ia dalam dekapan surgaMu..


2 Oktober 2010
Nurida Sari Dewi..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trying To Conceive (TTC) Journey ; Hai Polyps!

Menjadi aku

Vacation ; Well spent