keluar-ga?


Bismillah…

Sekarang pukul 2.27 WIB dan aku sedang di dalam  kereta  menuju Bandung. Aku suka sekali perjalanan.. karena dalam perjalanan (apalagi sendirian) selalu membuatku  merenung banyak hal. Seperti saat ini..

Aku berpikir, untuk apa  menikah? apa sebenarnya keluarga?
apa iya dari namanya saja sudah bikin ragu, keluar-ga? bikin pengen keluar gak?
Apa iya hanya sekedar 1+1= sekian orang? Apa iya hanya tentang meneruskan keturunan??  Sedangkal itu kah?

Iya sedangkal itu, untuk  mereka yang memilih sedangkal itu. Daaann sedangkal itu pula kadang yang kurasa dalam lingkunganku. Mungkin tak hanya aku, tapi saudara-saudaraku juga. Kali ini bukan masalah tak bersyukur. Justru  sebaliknya, kami berlimpah syukur karena berusaha tidak akan mengulangi ini di generasi berikutnya, meski tak bisa dipungkiri sebagian  nilai-nilai yang ada  saat ini pasti akan kami bawa di kehidupan selanjutnya.

Ini bukan tentang logis dan  tak logis, sejauh  apapun aku berpikir, logika tak pernah bisa menang atas perasaan. aku tidak sedang membicarakan ke-perempuan-anku. Ini cuma  hipotesa-hipotesa kecil tentang kehidupan  yang membuatku bersyukur karena kami berempat dilahirkan sebagai perempuan (no offense, dengan  tingkat pemberontakan yang aku pikir masih dibawah laki-laki)..

ah, betapa kami sangat ingin terus berusaha memahami kalian..
meski kadang letupan-letupan ego ingin dipahami itu muncul..

Apa iya perbedaan usia membuat kita seperti ini? Perbedaan  jaman? Ah, sebenarnya tentang ini pun aku sudah memikirkannya ribuan kali..
Semakin aku ingin membuat ini sederhana semakin banyak pula variabel-variabel yang memang terikat satu sama lain.

Kepalaku cinta cenat cenut III nih.. hosh.. hehe. Lagi-lagi cuma sampai pada satu titik. Baiklah  kami memang harus mengalah. semoga ini jadi ladang pahala untuk banyak orang, bukan hanya untuk kami. Allah, lembutkan lah hati-hati hambaMu yang keras..

Kalau ikhlas bisa membuat kita lega, kenapa tidak beli saja semua rasa tidak enak ini dengan  ikhlas?

Kita sedekah  lagi ya mbak, dek.. sedekah kelapangan hati.. semoga waktu-waktu seperti ini membuat  iman kita kuat. Karena sebagian iman terletak pada syukur, sebagian lainnya pada  sabar. Semoga saat seperti ini selalu mengantarkan kita padaNya. Aamiin.

aku berpikir untuk segera membuat visi misiku berkeluarga.. setidaknya aku tidak ingin hanya sekedar 1+1= sekian dan tentang meneruskan keturunan. Sudah di cut saja sampai generasi ini. aku tidak ingin rasa seperti ini berulang pada mereka yang kelak ditakdirkan menjadi anak-anakku. mungkin kami tidak lebih baik darimu, tapi setidaknya kami membawa misi yang baik! 

Kami sangat sangat sangat menyayangimu  pak,bu.. tidak pernah  terbesit pikiran untuk mendurhakaimu…

Ini cuma catetan sederhana, yang siapa tau bisa jadi peninggalan.. jika nyawa tidak berkawan lagi dengan jasad dalam waktu dekat ini. Sekali lagi.. kami sangaaaaaaaaaaaaaaaat  menyayangimu.. <3

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trying To Conceive (TTC) Journey ; Hai Polyps!

Menjadi aku

Vacation ; Well spent