Setiap hari adalah 28 September!


tulisan ini baru aku temukan, sudah agak lama mau di upload d blog tapi blm sempet. sekarang aja lah ya, kan setiap hari 28 september :D


Assalamu’alaikum, halo hola!

Kita main tebak2 buah manggis kali ya?
Tanggal apa yang ada dua dan delapannya?

*sangat menantang*
*berpikir super keras*

Iyak betul tanggal 28! Bulannya juga betul September! Walaupun nggak ditanyain.

Semuanya benaaaaaar! Semua berhak mendapat doa supaya dilancarkan urusannya hari ini, yeee prok prok prok! Aamiin!

Oke mari fokus!

Terakhir tadi kita ngomongin apa? Oia tanggal 28! Sebenernya tidak ada apa-apa dengan tanggal ini. Kalo dibilang tambah umur, tiap detik yang berlalu usiaku makin nambah untuk berkurang.

Di tanggal ini yang aku inget tentang perjuangan seorang perempuan pada 23 tahun yang lalu. Aku dengar dari banyak orang tentang proses yang sakitnya luar biasa. Kisah kelahiranku ke dunia juga cukup membuat hormon heroik meletup-letup. Maghrib saat itu, Ibu yang sedang kontraksi dibonceng tantepa dan sempet nabrak becak. Sesampainya di Rumah Sakit, ibu masih harus menahan mulesnya pembukaan demi pembukaan. Sampai akhirnya,15 menit sebelum 29 september.. Aku lahir dengan berat 3,0 kg dan panjang 50cm. Allahuakbar! Ah ibu, maaf jika kelahiranku saat itu menyakitimu..

Dan yah..

Aku memang tidak ingat apa yang aku lakukan saat itu. aku tak ingat pelukan pertamamu. aku benar-benar tidak memiliki ingatan tentang masa itu; 28 September 1989. Tapi aku selalu bersyukur, tanpaNya melaluimu, aku mungkin tak akan merasai 23 tahun yang telah berlalu.

Tahun-tahun berlalu. aku mengerti bahwa kami tidak seperti yang lain. Pernah ketika usia diri ini merekah terbesit rasa iri mengapa tak ada perayaan atau pemberian uang untuk mentraktir teman. Mengapa tak pernah mengistimewakan tanggal itu? mengapa tidak seperti yang lain? mungkin kau bingung sampai akhirnya masa itu kau membuat perayaan kecil yang dihadiri keluarga dekat saja. Kecil sekali, tapi aku bahagia. Hanya ingin sama seperti yang lain.

Sampai pada suatu masa aku berpikir, aku tidak butuh itu lagi. Cukup satu kali itu. tak perlu ada perayaan atau pengistimewaan hari. Ah, aku cinta caramu membesarkan aku. Aku sungguh cinta. Kita tidak perlu menjadi seperti yang lain  untuk bahagia. Aku sungguh bahagia dengan segala kesederhanaanmu.

Tanggal ini. Seperti biasanya, tidak ada hal yang diistimewakan di keluarga. Terkadang teman-teman disekelilingku yang membuat hari ini jadi lebih berbeda.  Ada doa melayang dimana-mana, nyata terlihat. Semoga Allah ijabah. Tak hanya itu, terkadang ada pula hadiah yang beraneka ragam yang insyaAllah bermanfaat.

Di tanggal ini, tak ada yang lebih lebih lebih aku sayangi dari pada engkau. Ibuku. Terima kasih Bu. Ada doa terselip untukmu, tulus dan sederhana. Tanggal 28 September adalah harimu. Semua perayaan di tanggal ini, untukmu. Bukan untuk orang lain. Untukmu; ibuku.

Untuk teman-teman yang mendoakanku pada 28 september, doakan ibuku juga ya. Semoga ibu makin disayang Allah. Semoga aku, ibu, bapak, dan kita semua dikumpulkan lagi di surga.

terima kasih untuk semua yang membuatku ingat tentang 28 September. Terima kasih, doa maupun hadiah semoga Allah ijabah dan beri balasannya dengan lebih baik.

Pada akhirnya, 28 September adalah hari mengingat kelahiranku, kematianku. Dan setiap hari adalah hari tentangnya. Moga momen khusus tidak membuat kita lalai dengan sejarah kita dan berakhirnya kita. DAN, YEAH SETIAP HARI ADALAH 28 SEPTEMBER! VIVA IBU!










i
<3
YOU



NURIDA SARI DEWI,
Penghujung September 2012. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trying To Conceive (TTC) Journey ; Hai Polyps!

Menjadi aku

Membawa Pertanyaan-pertanyaan yang tak memiliki jawaban