RETAK

tulisan ini, kalo ibarat bayi.. doi udah bisa lari.. hmm..lebih deh..udah bisa ngomong lancar.. hehe apapun itu.. intinya tulisan ini udah lama bet.. tepatnya April 2012.

aku selalu ingat perasaanku saat nulis ini.. sampai sekarang segala yang dipendam dalam tulisan ini masih disimpan, dilipat, ditata rapi banget di bagian memori yang terseleksi sewaktu-waktu.

***

Aku sudah sampai, tuan. Pada fase yang sedikit menanjak. Membuatku agak ngos-ngosan, bahkan ingin berhenti sejenak. Aku sudah sampai, tuan. Pada suatu masa yang dulu hanya menjadi entah. Dan kini, tak bisa kubantah.

darahku, darahnya. Tapi tak hangat.

Aku sudah berhenti. Tak lagi menuntut ini-itu. Tapi aku hanya ingin. Sebelum semua sudah tamat; Darahmu tak lagi dingin.

Aku sudah sampai di titik kalau aku bukan sesiapa untukmu. Seperti engkau di atas, aku jauh di bawah. Tapi sungguh aku tidak bermaksud mengeluhkan ini. Aku cuma ingin bilang… aku segan.

Segan yang tak melulu sebagai teman akrab hormat. Bukan, bukan dia. Tapi segan, yang membuatku dan kau seperti terpisah ribuan mil. Padahal akulah engkau, dan engkaulah aku dalam momen2 tertentu.

Puluhan tahun aku berusaha mengeja namamu. Berusaha seperti tidak terjadi apa-apa.

Tapi hidup mengantarkanku, tentang makna darah-darah yang mengalir dalam tubuh ini. Tentang engkau.

Detik ini rasanya, pertahananku runtuh. Bukan hanya karena suara tangis itu. Tapi karena hal yang aku tidak mau tau itu datang memberitahuku. Tentang cuplikan cuplikan  adegan manusia bumi. Kupendam.  sengaja kubawa lari. lari kencang sekali.

Sampai kini..

 aku tau rasa memendam itu beda tipis  dengan dendam..

***

Ah,aku butuh sebatang coklat dan orang2 bahagia!

Nurida Sari Dewi

APRIL 2012