Perempuan itu..

Baru-baru ini, seorang perempuan datang mengirim pesan padaku lewat facebook. kami bukan sahabat akrab, tapi entah kenapa dari dulu hatiku akrab sekali padanya. dari dulu, kesanku padanya.. seorang perempuan yang mencari. dan aku selalu mengaguminya.. karena pencariannya bukan sesuatu yang instan. namun pencarian panjang.. ah, sangat panjang mungkin..

dia datang padaku membawa kabar yang kita sebut sebagai kabar buruk. tapi entah dari perspektif takdir belahan lain. aku paham betapa kelamnya dan betapa luka yang ia terima bahkan sebelum semua ini terjadi..

Setahun kebelakang menjadi hari-hari mendebarkan dan membahagiakan. Meski ada duka, tapi ia hanya sebagai pelengkap kesempurnaan rasa menuju hari yang dinanti. aku mendengar berita kebahagiaan ini setahun yang lalu. masih jelas di ingatanku betapa terkejutnya aku dan teman-teman yang lain tentang kabar ini. kaget,bahagia, bangga karena keputusan besar akan diambil.

hari ini.. sungguh sangat dekat dengan yang telah dinanti.. rencana yang sudah disusun dengan rapi.. kebahagiaan yang telah ditularkan ke berbagai penjuru.. dan persiapan hati yang telah dimasak dengan sangat hati-hati.. ternyata harus berbalik arah.

Sebelum cerita ini sampai padaku, sekitar beberapa minggu kebelakang aku melihat perubahan yang sangat mencolok. dia selalu menjadi pantauanku jika aku sedang sempat bermedia sosial. ah, perempuan ini fotonya berhijab sekarang. pikirku, dia sedang mempersiapkan diri menjadi wanita terbaik untuk suaminya, karena hari H semakin dekat. Tapi tak disangka, ia datang sendiri padaku menceritakan kisah yang jauh sekali dari prasangkaku.

Bagiku perempuan ini luar biasa. dia menyimpan semuanya dengan rapi. Meski aku sempatberpikir ke arah sana karena beberapa postingannya di media sosial semacam memberi kode "bahwa aku sedang tidak baik-baik saja", tapi ini hebat. ada proses mental luar biasa yang ia alami hingga menyebabkan apa yang ia curahkan dalam media sosial tak semeletup-letup dirinya yang kukenal dulu. ada perubahan yang drastis, mengingat ia adalah wanita yang sangat senang menuliskan perasaan kekesalannya yang kadang berbau sarkas.

dan hei.. dia datang lagi tempo lalu padaku..
dengan self esteem yang sedang terjun bebas. mencurahkan betapa menyesalnya perbuatan yang ia lakukan di masa lalu.. mencurahkan keraguannya tentang apakah ia masih pantas disayang oleh Yang Maha Pemaaf..

barisan pesan-pesan dalam facebook itu membuat hatiku gerimis.

Bagiku perasaan yang paling menyakitkan adalah perasaan ketika kita merasa tidak pantas dimaafkan. aku pernah merasakannya. meski berkali-kali meyakinkan bahwa Ia adalah Maha Pemaaf.. tapi itu tak membantu banyak. merasa tak berguna, merasa bodoh, merasa sia-sia. hingga sampai pada kata putus asa.

ah jika sudah sampai sana. maka berhentilah sampai sana.. berbuatlah sebanyak-banyaknya agar kau pantas dimaafkan. berbuatlah walau itu sungguh menguras segala perasaan, tenaga dan waktu. bersujudlah dalam-dalam.. dan bersyukurlah dengan perasaan menyesal itu, karena hati yang baik adalah hati yang masih menyadari tentang dosa.

ini sudah lewat berhari-hari sejak pesan itu sampai dan belum kubalas.. ini sudah lewat berhari-hari sejak tanggal engkau merayakan 25-mu.. aku butuh waktu untuk mengumpulkan semua ini.. yang kurasakan tentangmu.. dan percayalah selalu ada doa terselip untukmu. jadi jangan merasa tak berguna dan sia-sia. bahkan kamulah pembawa risalah untukku: yang membawa daftar baru dalam hidupku tentang perempuan dengan hati yang besar. ah,aku sungguh mencintaimu karena Allah :D
terus peluk Allah meski semua init terasa berdarah-darah..

10 Februari 1989- 10 Februari 2014.
Barakallah Fii umuurik.. Berkah sepanjang usia.. bermanfaat sepanjang hayat..


Allah Ta’ala berfirman:
 “Wahai anak Adam, sesungguhnya Engkau berdoa kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, maka akan aku ampuni engkau, Aku tidak peduli (berapapun banyaknya dan besarnya dosamu). Wahai anak Adam seandainya dosa-dosamu (sebanyak) awan di langit kemudian engkau minta ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni engkau. Wahai anak Adam sesungguhnya jika engkau datang kepadaku dengan kesalahan sepenuh bumi kemudian engkau menemuiku dengan tidak menyekutukan Aku sedikitpun maka akan Aku temui engkau dengan sepenuh itu pula ampunan “

(Riwayat Turmuzi dan dia berkata : haditsnya hasan shahih)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trying To Conceive (TTC) Journey ; Hai Polyps!

Menjadi aku

Membawa Pertanyaan-pertanyaan yang tak memiliki jawaban