Sajak Desember
kutanggalkan mantel serta topiku yang tua
ketika daun penanggalan gugur
lewat tengah malam.
kemudian kuhitung
hutang-hutangku pada-Mu
mendadak terasa: betapa miskinnya diriku;
di luar hujan pun masih kudengar
dari celah-celah jendela. ada yang terbaring
di kursi letih sekali
masih patutkah kuhitung segala milikku
selembar celana dan selembar baju
ketika kusebut berulang nama-Mu; taram
temaram bayang, bianglala itu
( Sapardi Djoko Damono - 1961)
Komentar
Posting Komentar