Catper Rinjani: Menyapa Anjani (BAGIAN TIGA)
huftt.. lanjut ya!
Pos 1 via Sembalun (cuma lewat lewat lucu aja) |
setelah jembatan ini ada tanjakan dan jreeeeng pos 2! 10.38 wita |
sebelum memasuki pos 2, kita akan melewati jembatan seperti dalam poto, di jembatan itu udah banyak bule-bule yang nongki-nongki lucu kecapean. soalnya pendakian pos 1 ke pos 2 lumayan nanjak walaupun singkat. dan tibalah kamiii di pos 2!
ada rombongan pendaki dari Thailand dan Malaysia, hihi lucuu heboh-heboh (yang topi kuning itu Pak R) |
makan siang pertama kami selama mendaki: Mie Rebus dengan sayurrr mayurrr |
agak lama kami istirahat, sekitar 1,5 jam wkwkwkwk namanya juga mendaki santai.. lalu kami lanjutkan kembali perjalanan panjang mencari puncak suciiii..perjalanan menuju pos 3 seingatku udah cukup terjal tapi masih belum ada apa-apanya dibanding dari pos 3 hingga plawangan Sembalun. Yang kuingat, perjalanan cukup membuat hayati lelah sehingga minta istirahat kembali di pos 3 sekalian sholat karena waktu menunjukkan pukul 13.21 WITA.
Pos 3 Via Sembalun |
Ini tanjakannya asli nyiksa ga abis-abis rasanya.. tapi suami aku lihatlaaah!!! bawa dua tas! |
akibat terlalu curamnya setiap tanjakan, aku berkali-kali-kali-kali banget isitrahat. aku padamulah rinjani! perjalanan dari pos 3 hingga Plawangan Sembalun menyita waktu hingga 4 jam dengan supeeerrrr nanjak! SEMANGATTT!
daaaaaaaan.. segala yang sussah didapet itu memang hasilnya gak bisa biasa aja.. termasuk perjalanan 8,5 jam melangkah ini. Ternyata di antara dataran dan puncak terselip surga surga lain..
yang bisa saja namanya adalah Pelawangan Sembalun.
Ya, sampailah kami di tempat nge-camp kamiii.. tempat selonjoran kaki puas-puassss...
18.28 WITA tercatat resmi mendarat di Pelawangan Sembalun. |
Fajar baru akan terbenam kala kami tiba di Pelawangan Sembalun, pemandangan kemerahan langit menjadi ucapan selamat datang termanis. Belum sampai puncak aku sudah keburu sujud syukur di sini hehehehe, karena indaaaaaaaaaaah banget. indah kenapa siii? pemandangannya gak santeeee men indahnya!
setelah seharian penuh menghabiskan waktu di Pelawangan Sembalun, drama mendaki Rinjani dimulai kembali pada agenda muncak. Begini banget mendaki bareng suami yak, manjanya gak karuan huft... dikit-dikit ngeluh, dikit-dikit aus... hufttt..
kami mulai muncak pukul 03.30 WITA, dan sampe di atas pukul berapa cobaaak? hmm..
jangan dilihat dari lamanya perjalanan lah ya, liat dari kegigihan si istri untuk mau melangkah terus lah ya. wkwkwk. kalo suaminya mah gunung rinjani lewat lah ya.. bisa sambil trail.. lah aing.. bye! termehek-mehek..
sampai batas vegetasi aku masih strong lah ya.. dan muncullah tanda-tanda yang kurang baik.. yaitu... PASIR! warbiasak ini tantangan terberatku sejak jaman nyemeru.. medan pasir adalah cinta tertolakku.. aku cinta dia tapi dia gak cinta aku walhasil aku jadi gak cinta dia. got it? oke lanjut!
aku pikir puncak mahameru adalah tipudaya yang luar biasa canggih, ternyata puncak Anjani jauuuuuh lebih canggih tipu dayanya! puncak yang kek di depan mata ternyata masih 2 jam-an lagiiii.. padahal si Cahyo udah pede banget, 30 menit lagi kita sampekk!!
ternyata.. tik tok..tik tok.. tik tok..
jam 09.17 WITA kami baru tiba di puncak... hihihi udah panas-panas genit gimana gitu mataharinyaa...
Nomer satunya masuk Surga bareng, nomer duanya Haji bareng..wkwkwk |
setelah berpuas-puas merekam memori keindahan puncak, kami memutuskan pulang sekitar pukul 11.11 WITA.
turun dari puncak ini adalah drama dari segala drama yang ada...
karena matahari yang sudah sempurna menyapa dengan teriknya membakar pasir puncak.. maka terciptalah suatu kelembapan yang amat sangat di dalam sepatuku.. hingga kami ketahui muncul banyaaak sekali bula di telapak kakiku. ternyata itulah yang membuatku meringis-meringis nangis pas turun. kalo diinget-inget kerasa malu juga sih asa lebay pisan.. tapi alhamdulillah suamiku sabaaaaaaaaaar bet! sehingga dengan kekuatan sabarnya dan bantuan warga sekitar (yang pas di puncak mereka lagi sesajenan) akhirnya kami sampai juga di Pelawangan Sembalun. wkwkwk maapkan kudu ada episode "aku digotong" buat turun.. yang mana kami sampai Pelawangan jam berapa?? jangan kaget.. jauh lebih lama turunnya daripada naiknya wkwkwk.. nyampe Pelawangan jam 16.00 sodara2!!! 5 jaaam!
Di atas segala drama yang ada, kuhaturkan terima kasih pada Allah karena memampukan kami untuk sampai ke tenda dengan selamat sentauuuuusa. Pak R sampe ngira kami kenapa-kenapa wkwkwk. alhamdulillah bangeeeeeeeet banget.. pokoknya penting banget bawa bekal minum yang cukup dan sepatu yang tidak terlalu sempiiitt, selebihnya terserah andaaa!
Selanjutnya kami menginap semalam lagi di Pelawangan Sembalun dan keesokan paginya turun gunung melalui jalur sembalun lagi, cuma agak beda dari jalur naiknya, karena kami setelah jembatan di pos 2 lurus terus hingga melihat ada green house.. dan sampailah di peradaban sesungguhnyaaa... banyak rumah wargaaaa... Alhamdulillah...
Hampir sore sepertinya saat kami sampai di peradaban manusia modern, Pak Uri juga sudah siap menjemput di Rumah Pak Guru..
Part selanjutnya adallah zalan-zalan di Lombok!
Komentar
Posting Komentar