Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2025

Mengingat Janji

Kau bagai jalan berliku yang kulalui  setelah jalan tol mulus panjang yang kulewati dengan kecepatan penuh.. tanpa melihat kanan kiri karena sangat yakin.. Bagiku dulu kita mudah sekali tapi sekarang penuh pengupayaan.. apakah benar waktu yang menjadikannya demikian atau kah aku yang penuh alpa yang menjadikannya sulit Saat rasa mulai sulit kita lebih ingin pergi dari pada bertahan sampai lupa bahwa janji yang kokoh saat itu adalah seni untuk tetap tinggal bahkan saat kebahagiaan sedang absen. @NuridaSD Feb 2025

Jalan Pulang

TANPA AKU - Panji Sakti Demi jiwaku yang ada dalam genggaman-Mu Bawa aku menuju jalan-jalan ke arah-Mu Demi kekeringan yang melanda kampung halamanku Beri aku benih yang tumbuh di jari manis-Mu Bantu aku mencintai jalan pulang Demi bertemu dengan-Mu, Lumbung Keabadian Bantu aku merindukan-Mu Tanpa apa, tanpa aku, hanya Engkau Demi nafasku yang ada dalam pusaran-Mu Bawa aku menuju tebing pendakianku Demi syahdu, teduh, dan sedihnya tatapan-Mu Beri aku curahan yang membukukan rindu Bantu aku mencintai jalan pulang Demi bertemu dengan-Mu, Lumbung Keabadian Bantu aku merindukan-Mu Tanpa apa, tanpa aku, hanya Engkau *** Seorang sahabat mengirimkan aku lagu ini sambil mendoakan agar perasaan rindu pulang itu tetap ada sampai ujung umur. MasyaAllah... Semoga Allah selalu melindunginya, menguatkannya, dan menjaganya dalam keistiqomahan... *** Perasaan rindu pulang itu ternyata adalah perasaan yang sulit dijelaskan. Hanya ingin bertemu Allah saja, sambil mengatakan, "Aku sudah melaluinya d...

22.2.22

 22-2-2022 Angka cantik saat itu. Terima kasih sudah mengukir kenangan indah yang tiap tahunnya bisa kukenang sambil tersenyum.

Jauh lebih baik

- Pada purnama ke enam ini, Aku masih duduk bersama rasa sakit itu. Kami masih tiba-tiba menangis bersama. Terkadang ia pergi, namun datang kembali karena hal-hal kecil.. Awalnya aku lelah dan marah Kenapa ia datang terus menerus Dalam nyata maupun bunga tidur Seakan tak henti menggangguku Namun kini, semua jauh lebih baik. Ia mendatangiku pelan.. Aku menatapnya lekat Dan membiarkan ia duduk bersamaku. Kedatangannya memang membuatku luluh lantak.. Ratusan kali kuusir dengan tanda seru Sering pula dengan tangisan memohon Namun perlahan aku sadar Adanya ia membuatku menemukan. Aku menemukan cahaya Dalam gelap yang semakin pekat Dalam ketidakberdayaan yang menjadi-jadi.. Dalam mungkin yang tersembunyi pada mustahil Semua jauh lebih baik dari kala itu Terima kasih atas segala bantuan dariMu, darimu, dan dari seluruh semesta yang berkompromi untuk membawaku sejauh ini. @NuridaSD Tak ada salahnya duduk bersama luka 04.35 wita

Sudah cukup

Perjalananku berbeda dengan perjalananmu. Yang kau lihat di jalan tak sama dengan yang kulihat meski kita di kendaraan yang sama. Apalagi yang kurasakan, tak akan bisa sama persis dengan yang kau rasakan, meski kau dan aku memutuskan untuk menyatukan frekuensi. Akan ada perasaan berbeda melihat pemandangan yang sama.. Karena semua dipengaruhi latar belakang dan pengalaman kita sebagai individu yang berbeda. Tentunya yang kulihat dan kurasakan tak mungkin pula kupaksakan untuk kau pahami.  Sekadar menyampaikan dan bercerita tanpa memaksamu untuk memakai kacamataku, sudah cukup bagiku. Bersamamu dalam kendaraan yang sama. Sesekali kau pegang tanganku seperti dahulu sambil bercerita atau menyanyikan lagu yang kita sama-sama familiar, sudah cukup bagiku. Melihatmu memegang kemudi, sambil sesekali kucuri-curi pandang melihat setiap lekuk wajahmu dan mata yang berbinar itu, sudah sangat cukup bagiku. Tapi ini bukan hanya tentang perjalanan berkendara bersama.. melainkan lebih dari itu. K...