By The sun and the morning in its blazing glory

it was a blue wednesday..
untill an online conference called liqo online came..
and boom!
the topic really blew my mind.
it was just like a love letter for me...
after months i thought everything didn't work out as planned and nothing was good.. 
 
***

Materi ini disampaikan oleh Bunda Nurani yang kemudian setelah liqo aku cari-cari lagi sumber lain. Kutonton beberapa video kajian ustadz dalam dan luar negeri terkait materi ini. dan benerrr dong sama persiss..
Dan dalam rangka belajar Bahasa inggris to prepare the bilingual program in my school.. so, sorry if this blog contains mix bahasa indonesia and english.

**

Pernah ga kalian ngerasa depresi banget?
Berdoa sama Allah seakan-akan buntu ga ada jawaban sama sekali..
Mentok. Sampe ngerasa Allah ga sayang kali ya sama kita..
saking banyaknya dosa mungkin Allah udah tinggalin kita..
dann pikiran-pikiran lain..

Pada tafsir surah Ad-Dhuha disebutkan bahwa ternyata perasaan depresi tadi dialami juga sama manusia terbaik sejagat raya!
Yes, Rasulullah Saw!
Rasulullah ngerasa ditinggalin sama Allah, ngerasa Allah ga sayang beliau lagi..

Jadi kisahnya Rasul menunggu datangnya wahyu tapi tak kunjung datang.
Ada yang meriwayatkan selama 6 bulan lamanya Rasulullah menunggu petunjuk dari Allah sampai bolak balik ke Gua Hira. Padahal jarak dari rumah Rasul ke Gua Hira sekitar 5-6km. Ini menunjukkan bahwa untuk "menemukan Allah" butuh perjuangan, kadang-kadang harus berlelah-lelah karena saking berkeloknya atau jauhnya. Namun,  Jibril tak kunjung turun menyampaikan wahyu. Istri Abu Lahab (yang padahal masi sodaraan sama Rasul) sampai mengolok-olok Rasulullah "Hei, sungguh Tuhanmu sudah meninggalkanmu" 

Sampai-sampai Rasulullah berpikir mungkin bener ya,Allah udah gamau lagi beliau jadi Nabi.
Bayangin aja yang biasa nerima wahyu tapi tiba-tiba lamaa ga dapet.
depresi berujung insecure lah bahasa kekiniannya..

Menariknya saat Rasulullah diolok, beberapa malam setelahnya Allah langsung menurunkan Wahyu..
kalau kalian sedang merasakan hal yang sama.. mari kita tengok surat yang Allah turunkan 

وَالضُّحٰىۙ - ١
Demi waktu duha (ketika matahari naik sepenggalah),
‘By the sun and the morning in its blazing glory.’ 
Allah bersumpah demi waktu dhuha yang penuh dengan cahaya ketenangan.
Biasanya manusia bersumpah untuk menepiskan keraguan pada orang lain. Nah ini Allah yang bersumpah! Allah bersumpah demi waktu dhuha, waktu yang penuh dengan cahaya ketenangan. Kalau dikiaskan, biasanya waktu dhuha kita menemukan cahaya dan di waktu itu kita isi dengan kegiatan yang produktif atau waktu suka cita. Maka demi waktu dhuha, waktu-waktu yang penuh dengan suka cita selama hidup.


وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ - ٢
dan demi malam apabila telah gelap,
‘And the night it envelops.’ 
Pada waktu malam yang gelap tidak ada cahaya. Malam yang gelap tanpa cahaya akan membuat kita meraba-raba untuk menemukan jalan. Maka pada waktu malam ini dikiaskan sebagai masa sulit kita. Maka, demi malam apabila telah gelap, demi waktu-waktu sulit kita.


مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ - ٣
Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu.
‘Allah doesn’t hate you [O’ Muhammad (peace be upon him)] nor has he forgotten you.’ 
ini adalah ayat yang bikin hati sedap-sedap gimana gitu.. setelah Rasul diolok sama istrinya Abu Lahab: Tuhanmu telah meninggalkanmu, langsung Allah turun tangan dengan bilang begini. MasyaAllah.. Maka yuk inget-inget bareng..
Allah tidak akan pernah meninggalkan di waktu suka maupun duka.

 
وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ - ٤
And indeed hereafter will be far better for you than this world.
dan sesungguhnya akhir lebih baik dari pada permulaan.
Menurut petuah dari Ibuk Nuran, dimana-mana yang namanya perjuangan itu berat. Kalau kamu sedang capek, lelah, atau kena musibah. Berjuanglah untuk bertahan dan bersabar. Di akhir nanti semua akan hilang. Memang dunia itu tempatnya capek dan tempatnya diuji karena Dunia merupakan tempat kita beramal. kenapa kita beramal? untuk cari bekal ke akhirat. Kelak kalau sudah pulang, semua akan hilang. Bayangkan kelak sampai di akhirat malaikat menyapa kita "Assalamu'alaikum..." sebagai ucapan selamat karena di dunia kita sabar mencari bekal.

وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ - ٥
 ‘And very soon, Allah will give you a massive reward and he will make you happy.
Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.
Sampai puas. Ketika kita dihadapkan terhadap nikmat Allah biasanya ada keinginan untuk minta lebih. Seperti orang belum menikah, diberi rezeki jodoh, minta lebih pengen punya anak, sudah punya anak minta lebih pengen punya cucu. begitu ajaa seterusnya.. termasuk terhadap nikmat-nikmat seperti gaji, insentif dll. Kelak di akhirat Allah menjanjikan nikmat yang diberi Fatardho'.. sampai puas, sampai kita bilang "Sudaaahhh gamau lagi"
MasyaAllah keapa ya itu rasanya berarti nikmatnya banyaaaaaaaaaak banget ya.

اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰوٰىۖ - ٦
‘Did he not find you an orphan and look after you?’ 
Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu),”
Pada ayat ini Allah meyakinkan Nabi Muhammad: Bukankah dulu aku buktikan padamu saat engkau yatim? aku kirimkan orang-orang di sekitarmu untuk memberikan perlindungan kepadamu. Artinya... saat engkau merasakan beban, ingat senang yang dulu Allah berikan. Beban itu seberat apapun akan ringan. Kalau sedang merasakan kesulitan maka bandingkan masalah itu dengan solusi atau kesenangan yang kita rasakan sebelumnya. Mungkin pada masalah tersebut Allah anugerahkan supaya kita paham lebih dalam.

وَوَجَدَكَ ضَاۤلًّا فَهَدٰىۖ - ٧

And we found you misguided, didn’t we guide you?
dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk
Bukankah dulu belum turun ayat-ayat Qur'an yang membuatmu tenang seperti sekarang?
Ketika bingung.. kembalilah pada Al-Qur'an. semakin bingung terhadap suatu masalah seharusnya semakin mendekat kita kepada Allah. 

***

Sebenarnya materi liqo ini sudah lama dikasih, tapi baru kutuliskan disini. Nulisnya pun sambil berderai airmata karena ternyata kepedihan itu datangnya silih berganti. Menulis ini menguatkan kembali keyakinanku, bahwa yang kita perlu hanya keyakinan yang utuh bahwa Allah akan menunjukkan jalan terbaikNya. Mungkin sekarang belum terlihat, tapi nanti kita akan mengangguk dengan senyuman lebar.. "ohh ini ya maksudnya"

terima kasih Allah..
jadikan aku ridho.. terhadap takdirMu
Dan semoga Engkau ridho terhadapku..


Nurida Sari Dewi
April 2021


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trying To Conceive (TTC) Journey ; Hai Polyps!

Menjadi aku

Vacation ; Well spent