from nothing to SUPER something

"Seni kehidupan adalah mengatasi masalah ketika ia muncul. bukannya menghancurkan semangat dengan mencemaskan hal-hal yang terlalu jauh di depan,"

Cicero, dalam Imperium- Robert Harris



Kalau ada yang bertanya adakah novel politik yang asik? saya akan jawab Imperium!
Ohya, sebelumnya saya haturkan terima kasih kepada penerjemah novel ini, tanpanya, novel ini mungkin tak akan saya pahami dengan benar. Bahasa yang tidak berat tapi tak juga ringan. ~yang sedang-sedang saja~ disuguhkan dalam buku berketebalan *bahasa apa ini* 416 halaman ini. kenapa menarik? selain karena bahasanya yang simpel tapi cerdas, ada dua tokoh utama menurut saya dalam novel ini yang kisah dan kemampuannya luar biasa.  mereka adalah Marcus Cicero dan Marcus Tullius Tirro! dua sejoli majikan-budak yang sebenarnya tak seseram julukannya (majikan-budak) itu sendiri. 


Novel ini diawali dengan pernyataan menarik dari Tirro,  sekretaris sekaligus juru tulis sang orator Marcus Cicero, untuk menyelesaikan permintaan terakhir dari majikannya; menyampaikan kebenaran tentang dirinya (Marcus Cicero). Nah, dari awal halaman buku ini aja aku udah bingung, ini kumaha sih, yang nulis Robert Harris atau Tiro jadinya? akhirnya balik ke halaman paling belakang. dan.. waw, ternyata Robert Harris berupaya keras melakukan penelusuran untuk mendapatkan informasi apa saja yang dicatat oleh Tirro semasa hidupnya! walaupun~~ yah novel akan kembali pada kefiksiannya.. tapi fakta dalam novel ini boleh diacungi jempolnya Ade Rai. apalagi peristiwa di novel ini udah berapa ratus tahun yang lalu gituu~

ohya, Tirro ini sebenarnya berbakat jadi wartawan loh kalo kupikir-pikir. daya ingatnya luar biasa! dia bisa mengingat apa saja yang dikatakan orang kepada majikannya dengan tepat. hm, msh biasa aja ya? duh gimana jelasinnya ya. hehe. pokoknya kehebatannya ini yang gak bikin Cicero salah pilih doi sebagai Juru tulis. kalo mau kagum juga sama hebatnya Tirro baca deh buku ini.. *udah persuasif belom?*

Dalam sejarah, Tiro merupakan penemu sistem steno yang kini dikenal dengan nama Tironian notes. Sistem ini dikembangkannya agar bisa mencatat pidato-pidato Cicero dengan lebih cepat. Terdiri dari 4000 lambang dan berkembang menjadi 5000 di abad pertengahan, Tironian notes, telah diajarkan di biara-biara selama abad pertengahan hingga tahun 1700-an, dan beberapa istilah dari sistem steno ini pun masih kita gunakan, misalnya etc., e.g., NB, i.e., dan simbol ‘&’ .
dan yang aku suka lagi.. dia gatau kalo dirinya pintar. mungkin statusnya sebagai budak bkin dia minder dan jadi super sederhana.

selanjutnya, novel ini berkisah tentang Cicero semasa belum memeroleh "nama". dari kasus hukumnya lalu proses ia menjadi Konsul (kekuasaan eksekutif) di Roma. Cicero adalah nothing yang berubah menjadi Super something di Roma tanpa garis keturunan aristokrat! Cicero yang awalnya pelajar cerdas tapi lembek menjadi si ahli pidato dan pengacara tangguh. Dalam novel ini, kita juga dihadapkan pada seluk-beluk perjuangan Cicero dan Tiro dalam memecahkan kasus kriminal mereka yang pertama: penuntutan atas gubernur Makedonia korup Gaius Verres, yang melakukan berbagai kebiadaban dan korupsi di daerah kekuasannya, dan memeras, menyuap serta menindas siapa saja yang berani menentangnya

sementara ini dulu aja ya reviewnya. bener-bener lebih asik kalo baca sendiri, kamu bakal nemuin banyak istilah politik, pengadilan romawi kuno, tradisi dan adatnya.. hehe seru seru ga bosenin, ga berat!



ah sebentar lagi ancamanku selesai setelah review To Kill a Mockingbird!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trying To Conceive (TTC) Journey ; Hai Polyps!

Menjadi aku

Membawa Pertanyaan-pertanyaan yang tak memiliki jawaban