LUPUT

di saat saya seharian di kantor browsing harga tiket pesawat serta hotel buat hadiah ke ibu dan bapak dari kocek sendiri.. saya diingatkan tentang nikmat-nikmat kecil yang terlalaikan..

***
di dalam bemo dari manggarai ke salemba, ada 4 orang penumpang saat itu. seorang bapak tua dan anak perempuannya berusia sekitar 7 tahun yang berpakaian lusuh seperti dari perjalanan jauh, sisanya adalah saya, dan  seorang ibu muda yang pulang dari kantornya di daerah menteng. saat itu kami terjebak macet di depan metropole, bapak tua itu mengeluarkan map dari dalam tasnya. map lusuh yang isinya beberapa kwitansi dan hasil pemeriksaan berlogo RS*M.. 

ibu muda di depan saya tertarik bertanya..

"Siapa yang sakit pak?" tanyanya

"anak saya, sakit talasemia" jawab bapak tua itu.

"tala apa pak? penyakit apa itu pak? " tanyanya lagi

"talasemia bu" jawab bapak tua itu singkat.

ibu itu masih terlihat penasaran. lalu saya katakan padanya "ada kelainan di darah adeknya ini bu".
lalu dia mengangguk-angguk sambil merogoh dompet. diberikannya lembaran biru rupiah kepada anak itu.

"dek, buat jajan, semoga cepet sembuh ya.." kata ibu muda itu kepada anak kecil ceria yang ternyata mengidap talasemia.

"anak saya gak mungkin bisa sembuh bu, tapi terima kasih banyak untuk perhatian ibu ya" ujar bapak tua itu.

di saat itu, isi dompet saya hanya cukup untuk membayar ongkos bemo dan angkot ke kosan, ga ada uang lebih. dari situ saya sadar, saya berusaha hemat tanpa memperkirakan additional cost yang mungkin bisa saya keluarkan untuk membantu orang-orang yang saya temui di jalan. egois sekali ya.

***
di hari yang sama hanya berjarak sekian waktu dari bemo tadi..

Teman : "Da.. bisa minta tolong tanyain kakakmu ga?"
Saya : "tanyain apa? bisa-bisa aja insyaAllah"
Teman: "tolong tanyain harga payudara buatan yang aman berapaan?"
Saya : "hah loh? buat apa?"
Teman : "buat kado.. buat ibuku."
Saya: "hah? ibumu kenapa?"
Teman: "ibuku diangkat payudaranya.. kanker. kemarin sempet keceplosan, cerita pengen punya payudara palsu buat wisudaan sama nikahanku. padahal masih lama ya..hahaha.."

percakapan berlanjut senatural mungkin. saya tau ada getir dalam suaranya. saya tau semahal apapun dia akan berusaha membelikan. saya tahu dan saya juga akan mengusahakan mencarikan yang terbaik lewat orang-orang yang saya kenal.
***

meski beberapa kali diingatkan tentang nikmat sehat.. saya lupa, bahwa selama ini Allah sudah kasih kado terbaik berupa kesehatan untuk bapak ibu saya. bapak ibu sudah berumur lebih dari 60 tahun, masih gesit dan bisa makan apapun.. bisa menikmati apapun. ibu tidak perlu payudara palsu. ibu sehat..

saya luput..
bersyukur.. tentang kesehatan orang-orang tersayang saya. tentang kesehatan saya.
astagfirullah..

"kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur." (Q.S Al-A'raf:17)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trying To Conceive (TTC) Journey ; Hai Polyps!

Menjadi aku

Vacation ; Well spent