TERJEBAK


Hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya, tanpa kita bisa mengerti tanpa kita bisa menawar, terimalah dan hadapilah..” (Gie, Mandalawangi. 19 Juli 1966).



Di lantai 27 sebuah gedung besar di bilangan Sudirman Jakarta Selatan, hampir seluruh hidupku dalam sebulan ini terjebak di sana. tiga minggu pertama adalah tiga minggu yang mengubah seluruh ritme hidupku dan aku sangat menikmati semua proses yang super bertubruk-tubrukkan yang menjadikanku seperti sekarang.. dan sekarang tepat 1 bulan! hihi jadi sebenernya baru seminggu mulai terbiasa dengan ritme baru dan lingkungan baruuu..mari kita rayakan dengan nulis di blog!



hei mau lari kemana kamu?
hihi.. itu yang terngiang di kepalaku di hari pertama kerja. ini karena aku ditanyain sm salah satu karyawan satu divisi, ngaji dimana? jeng jeng jeng.. oke aku ketangkap basah.. dan alhamdulillah malah diurusin sama si bos tentang ngaji perngajian.. antara jekpot dan rezeki dapet bos yang ustad..hehe nama divisi kami Bait Al-Kamil.. bagian rohisnya sampoerna foundation. eh aku belom cerita ya gedung tadi adalah gedung Samp*erna Strategic Square yang terletak di.. di mana sih? karet apa sudirman sih? aku masih buta jakarta, pokoknya kalo dari stasiun sudirman aku naek metro mini apapun trus turun di bawah fly over.. hihi. alhamdulillah udah dicariin kelompok ngaji. bahkan mau dicariin jodoh juga. hihi orang-orang di divisi ini seru banget. alim tapi pecicilannya mintak ampun! 

Terpesona
gimana enggak terpesona, di perusahaan sebesar dan se-kontroversial (karena lebih dikenal dengan rokoknya, padahal saham rokok udah dibeli sama Philip Morris) ini masih ada segelintir orang yang mikirin tentang kondisi masjid-masjid di pedalaman nusantara, masih ada yang mikirin tentang fidyah, wakaf quran, dll. lagi-lagi aku terjebak dalam situasi seperti di fikom dulu. lingkungan yang sangat hedon tapi masih punya sekelompok kecil yang memikirkan tentang dakwah. aku cinta banget setiap programnya! waktu bosku jelasin tentang program-program yang dijalanin divisi ini.. sejenak bronkitisku sembuh karena meletup-letup banget hepinya.. semacam, silakan eksploitasi saya sepuasnya kalo buat program-program seperti ini.. hihi walaupun nyatanya karena aku masuk di quartal terakhir jadi banyak kerja gabutnya.hihi.

Gerimis
gerimis mengundang banget waktu diminta liputan Kampung Qur'an di Kudus. Ustad Misbah namanya.. laki-laki yang belum terlalu tua itu menjemput aku di pom bensin depan RSUD Kudus dan mengantarkanku ke sebuah kampung di mana nama jalan di sana menggunakan nama surat di Al-Qur'an. Dia tipikal orang yang sangat suka bercerita dan itu memudahkanku dalam mendapatkan banyak informasi. satu informasi yang sangat kupegang erat, tentang semangatnya mendirikan rumah qur'an.. tempat siapapun bisa belajar Qur'an dengan mudah. seperti tulisan dalam kaos yang ia berikan padaku di akhir liputan, "Menghafal Qur'an Semudah Tersenyum". 

bagaimana aku tidak tersenyum ustad.. jika ketulusanmu benar-benar terasa. 20 anak malam itu berkumpul memperebutkanmu hanya untuk setoran hafalan Qur'an.. semua anak-anak itu berusia dibawah 8 tahun berlomba-lomba untuk menjadi yang pertama kau lihat prestasi hafalannya. bahkan ada yang 2 tahun baru bisa bertutur, tapi Al-Waqi'ah lancar ia ucapkan dari mulutnya. mau ditampar berapa kali nurida???

aku menjadi saksi.. atas ketulusannya mengajarkan ayat-ayat-Mu... aku menjadi saksi atas setiap doanya kepada anak-anak yang menyetorkan hafalan qur'an dan ia usap kepalanya sambil berkata "semoga jadi penghafal Qur'an,Nak"

Allah.. apa yang lebih bikin iri selain bisa ngasi orang tua kita mahkota yang sinarnya menyilaukan seluruh penduduk akhirat?

di saat itu rasanya hatiku teriris lima ratus dua puluh delapan kali.. mampukan mereka Allah.. mampukan aku.. mampukan kami Allah :')

Romantis
bagiku kantor punya sisi romantis tersendiri. ini hasil dari nguping sana sini di saat jam istirahat. hehe.
aku sangat menyukai bagian ini. di mana seorang karyawan kantor yang juga seorang ibu menelpon rumah menanyakan kabar anaknya, sudah makan belum? juga yang lain.. karyawan kantor laki-laki yang mengecek kabar anaknya dan minta diperdengarkan suara bayinya lewat telepon sembari senyum-senyum sendiri.

ada rindu di sana.
dan tentu saja ada cinta di sana.

ada lelah yang bercampur dengan cinta yang menjadikannya rindu. aku selalu suka mendengarnya. :')


***
ohya credit to Zulvia Intan Sari karena telah menjadi perantara segala rasa ini.. hihi. terlalu banyak rasa dalam sebulan ini.. meski banyak juga hal-hal negatif dan rutinitas menjadi hal yang pengen banget dibunuh, tapi aku yakin ini banyak pembelajaran dan cuma sementara.. karena akan ada rutinitas baru yang nanti aku bentuk, jadi aku berusaha menikmati semua ini. 

ah ya, suatu saat masa seperti ini akan sangat aku rindukan. masa-masa berdesak-desakkan di kereta, pulang kerja masih harus ke kampus buat nyicil ngerjain tesis di perpus.. sampe kosan juga masih harus nyuci baju buat dipakai besoknya, daaan masih banyaaaaaaak lagi.. :D capek-capek ngeselin yang nyenengin haha..

terima kasih untuk mengajarkanku manisnya weekend.. mengajarkanku romantis dan perjuangannya hidup.. dan tentu saja terima kasih Allah.. karena mengajarkanku untuk selalu lebih berani menerima dan menghadapi hidup yang penuh dengan tanda tanya..


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trying To Conceive (TTC) Journey ; Hai Polyps!

Menjadi aku

Vacation ; Well spent