Haminsekian

Bismillahirahmanirrahiim..

Alhamdulillah kita sudah sampai di 27 nov 2015! Hari di mana selain atha-nya empok dan kakakku milad, juga merupakan tepat 30hari sebelum. Sebelom apa?

Sebelom itutu.

Jadi gimana? Merangkum perjalanan sampai detik ini. Ada banyak rasa dan sudah terekspresikan dengan berbagai macam cara. Entah itu tawa, tangis, marah2, ngukir2 lantai galau.. Wahh banyak!

Tiap pengen nangis skrg bawaannya istigfar. Kenapa pen nangis? Krn setan bisaaaa bgt! Bisa banget ngegonjang-ganjingin segalanya. Taawudz jan lupa! Mulai dari faktor orang tua yg gampil bet bikin aku mewek.. Gampil kek ngupil. Kepikiran muluk, ntar siapa yg nyetrika?? Ah ya semenjak lulus kuliah, ketika temen2 sibuk apdet kesibukan kantor, posting poto kubikel kantor, dan segala tentang kantor.. Aku cukup dan amat sangat bahagia ada di balik meja setrikaan. Ngapain oi? Selain krn lg main umpet2an ama ponakan juga krn tugas menyetrika pakaian org rumah udh aku ambil alih..

Pernah di awal oktober aku dispen nyetrika dan naik gunung bareng temen2.. Eh pulang2 ibu msk RS krn salah satu faktornya kecapean nyetrika. Hati anak mana yg ga hancur?

Aku gatau seberapa besar hati seorang ibu bs menampung maaf dari anak2nya. Tp semenjak itu aku bertekad yg terbaik. Hari2 ini adalah hari mendekati akhir.. Sebelum pada masanya nanti yg menurut rencana adalah sebentar lagi.. Aku harus meninggalkanmu lagi. 

Bu, aku gak pernah mau ninggalin ibu lagi. Sungguh.

Tapi Allah selalu kasih jalan seperti ini.. Dari dulu aku marah sekali sm diriku sendiri.. Aku marah sama jalan seperti ini. 

Bu.. Aku pernah di masa itu. Hancur sekali melihatmu pergi meninggalkan aku sndirian di balikpapan. Merasa Allah tak adil. Tapi marah pun tak menyelesaikan masalah..

Satu-satunya solusi saat itu adalah menghadapi dan menyelesaikan sesegera mungkin. Tapi kini, tak ada opsi selesaikan dan pulanglah.

Aku terkadang kehabisan cara menguatkan hati. 

Tapi nyatanya.. Jawabannya berkali-kali adalah tentang menyerah. Menyerah pada ego. Menyerahkan segalanya padaMu.

Yg aku minta cuma satu. Allah.. kelak tolong pertemukan aku kembali dengan ibuku. Dimana aku bebas membaktikan diri.. Melayaninya.. Menyayanginya dalam jarak yg dekat dan waktu yang lama.

Kapanpun itu. Akan selalu kutunggu.

Aku percaya segalanya sudah diatur sesuai paketannya.. Paket hemat.. Sedih dan senang jadi satu..

Di haminsekian ini.. Tak ada yg lebih memberatkanku selain pikiranku terhadap orgtuaku.

Allah peliharalah mereka dgn sebaik2nya.. Aku titipkan mereka pada penjagaanMu... 

Kembali aku memilih untuk percaya padaMu. Meski berkali-kali terluka karena tak sesuai pilihanku. Aku memilihMu. Memilih mendekatiMu menuju ibadah yang agung itu.

Bismillah.. Ridhoilah.. Dan cukupkan aku dengan ketenangan yg berasal hanya dari Engkau.

Dan kepada yang aku percaya untuk menyeimbangkan langkah utk bersama-sama beribadah.. 

Semoga Allah beri kemampuan dan kemauan untuk terus mendekatiNya.. 








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trying To Conceive (TTC) Journey ; Hai Polyps!

Menjadi aku

Membawa Pertanyaan-pertanyaan yang tak memiliki jawaban