Mengapa?

Dalam masa-masa penantian biasanya kita belajar banyak. Tentang perjuangan, kesabaran, menyerah, bangkit, dan pergulatan batin lain dengan berbagai macam rasa di dalamnya. Termasuk masa ini, membuat saya belajar untuk membuka mata, melihat lebih banyak hal yang harusnya saya syukuri, tidak hanya berfokus pada satu hal yang menyakitkan kemudian menafikkan hal-hal lainnya.

***
Saya berusaha menuliskannya agar tidak alpa kelak saat mengalami masa yang lain. adalah kami (utamanya saya) yang bingung perkara makanan. Makin ketauan apa yang harus diobati, mengharuskan kami mengubah pola hidup, salah satunya menerapkan makan makanan sehat. Harusnya gampang ya, tinggal makan sayur, tapi protein hewani harus tetep ada karena nutrisinya dibutuhkan oleh tubuh. Masalahnya adalah sekarang ini kita dikelilingi oleh protein hewani yang sudah terkontaminasi hal-hal membahayakan tubuh. Sebut saja salah satunya ; ayam hormon. Di mana-mana banget berceceran ayam gendut itu. harganya juga jauh lebih murah daripada ayam kampung. Padahal ayam gembul ini, kata dokter bisa banget bikin kacau balau dunia perhormonan. Selain itu hal lain yang mengontaminasi adalah kandungan vetsin berlebihan di makanan yang dijual di banyak resto sekitar kita. Usut punya usut, vetsin ini pemicu utama tumbuh besarnya si itutu yang di endometrium. Resto cepat saji udah pasti harus dihindari, mau gak mau pilihannya adalah back to kitchen (atau back to mama's kitchen wkwkwkwk).

Saya sama suami baru mau ngelist di mana jual ayam kampung yang paling murah (tapi gak tiren lho) dan berapa harga ini itu yang sehat-sehat.. lalu siapa sangka hal-hal ajaib dateng berurutan di waktu yang kalo dipikir-pikir emang paling pas.. dapet kiriman ayam kampung, udang, minyak bening mahal, dan segala kebutuhan komplit banget tanpa harus keluar uang. dari mana? dari mana-mana banget. tiba-tiba bulek ngewatsap suruh ke rumah bulek, trus dibekelin ayam kampung ples udang ples pisang, dll. belum lagi mamah yang tiba-tiba juga ngasi jelly gamat, spirulina, madu, dll.. padahal kami juga ga cerita apa-apa. masih gak habis pikir kenapa bulek ngasi ayam kampung. padahal bisa aja kasi ayam potong, tapi kenapa harus ayam kampung? padahal kami ga ada cerita kalo harus makan ayam kampung dan lagi nyari.. lagipula selama ini bulek ngasinya makanan snack kenapa tiba-tiba bahan makanan juga dikasi? aneh kan? emang aneh banget cara kerja Allah.. bikin mbrebes mili.
baik banget orang-orang ya.. semoga Allah balas dengan kebaikan berkali-kali lipat.
romantis banget Allah ya?
rasa was-was tentang duit ga cukup, gelisah beli yang murah di mana, dan rasa galau perkara duit itu dijawab sama Allah pake tangan-tangan pertolongan yang tak terduga.
ngerasa dipeluk gak?

iya banget.

***
Beberapa orang alhamdulillah dipertemukan dengan rejeki yang melimpah. tapi beberapa yang lain harus merintis dari sedikit; bersyukur dari yang sedikit dan merasa kaya dari yang sedikit itu.
saya gak lepasnya sebagai perempuan yang kadang kepengen ini itu tapi harus menahan diri. terkadang menahan dirinya gak totalitas agak drama-drama gimana gitu, sehingga bikin suami gak nyaman. berkali-kali terjadi, tapi baru beberapa waktu lalu saya renungi bener-bener.
Suami saya adalah rejeki besar buat saya. bukan, bukan karena badannya yang besar. tapi karena jiwanya yang besar melebihi badannya..
Apa yang harus saya keluhkan ketika  memiliki pendamping yang resah kalau gak solat subuh di Masjid, yang nungguin saya nyuci piring sambil tilawah, kadang juga bantuin nyuci kalo liat saya heboh sendiri di dapur..hehe. suami yang gak pernah kehabisan bahan buat bikin ketawa.. ada aja kebodohan yang menimpa.. wkwk. cocok banget buat saya yang tegang dan (sok) serius.
ya begitulah dia : salah satu alasan bahwa saya harus banyak bersyukur. kehadirannya sudah melebihi apa yang saya minta

***

Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? (QS Nuh: 13).
Lalu penuh buruk sangka, membanding-bandingkan anugerah, dan meremehkan karunia?”
 
“Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? (QS Nuh: 13).
 Lalu patah arang dalam susah, putus asa pada taqdir, menyerah kala diuji?”
 
“Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? (QS Nuh: 13).
Lalu penuh buruk sangka, membanding-bandingkan anugerah, dan meremehkan karunia?”
 
“Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? (QS Nuh: 13).
Lalu merasa do’amu tidak dijawab padahal berlimpah yang diberikannya tanpa kau minta?”
-Ust. Salim A Fillah





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trying To Conceive (TTC) Journey ; Hai Polyps!

Menjadi aku

Vacation ; Well spent