Ternyata

Kupikir air mata itu bisa hadir dengan mudah di 2 momen penting: momen haru bahagia dan momen sedih tak terbendung.


ternyata kemarin meski rasa sakitnya menyayat hati, airmataku ga bisa keluar.


Sejak selasa tau fakta yang terjadi, mau ngapa-ngapain kayak orang kebingungan..

hingga jum'at kemarin selesai mengajar muridku dalam layar..

saat kuklik tombol end meeting..

langsung airmata keluar ga karuan


ternyata kesedihan yang sangat sedih itu justru ga bisa membuat airmata keluar saat kejadian. dipaksa pun tak jua keluar. padahal sangat ingin menangis agar lega.

Kemudian, untuk mengurai masalah yang ada, maka kami harus bertemu.

Ya, bertemu secara langsung dengan 3 anak-anak yang selalu kutunggu setiap hari, yang tawanya menggema di telingaku bahkan wajah mereka saat tertawa bisa tervisual jelas dalam imajiku meski raga mereka tak ada di hadapanku.

namun saat itu, di depan mereka ternyata makin membuatku rapuh. mendengar tutur mereka, melihat bukti yang ada.. makin hancur rasanya...


nak.. jadilah orang baik..

bukan di depan bunda..

bukan di depan orang lain..

tapi di mana saja.. untuk Allah...



sebuah catatan

bahwa ternyata tak harus melalui ikatan darah

untuk merasakan pilu.

Bunda Rida sayang sekali dengan murid-murid bunda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trying To Conceive (TTC) Journey ; Hai Polyps!

Menjadi aku

Vacation ; Well spent