Tak terucap

 Tak terucap


Ternyata dia tak ada diantara huruf yang berjejer menjadi kata-kata lembut yang berbisik langsung di telingaku maupun di layar chat.

Namun dia kutemukan di dalam gulungan kabel charger hp maupun laptopku rapi di atas meja untuk kubawa.


Selama ini pun aku mencarinya dalam peluk hangat tiba-tiba, namun ternyata dia muncul bersama hpku yg dibawakan ke sekolah saat tertinggal.


Dia tak pernah ada dalam bentuk usapan manja, tapi selalu mengatakan “ayo aku tidak capek” setiap aku meminta ke manapun selama dia bisa.


Dia lah.. kasih sayang


Yg selalu ada dalam setiap lakunya padaku, yg selalu ada namun sering kali ku anggap tak ada.


Maafkanlah Aku Allah atas kekuranganku.


***

Selama ini aku sebagai wanita selalu merasa bahwa kebutuhan bahasa cintaku mungkin tak terpenuhi. Namun sejak mengikuti kajian semalam aku menjadi paham.


Akulah penyebabnya.


Aku si perempuan yg katanya makhluk halus berkebutuhan khusus, yang mungkin tak akan sanggup menghadapi makhluk yg sama denganku.


***


Terima kasih kepada sebelah jiwaku.

Yg hampir delapan tahun menemani gejolak ku yg jungkat jungkit roller coaster.


Yg selalu kebingungan menjawab pertanyaanku karena khawatir salah ucap.


***


Ya Allah jadikanlah aku wanita yg baik.. yg taat pada suami, yg bersyukur terhadap suamiku yg sudah sangat baik terhadapku.


Ya Allah berikanlah teman bernama sabar kepada suamiku.. iringi lah suamiku dengan pemaafan kepada istrinya.. ridhoilah suamiku dan bimbing lah ia selalu agar tetap pada jalanMu..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trying To Conceive (TTC) Journey ; Hai Polyps!

Menjadi aku

Membawa Pertanyaan-pertanyaan yang tak memiliki jawaban