Perkara lisan
PR besarku abad ini adalah menjaga lisan..
Sebenernya sudah jadi PR sejak lama. Tapi setelah kehilangan banyak hal akibat lisan, aku merasa aku harus ekstraaaaa lebih berhati-hati.
Berita buruknya adalah.. hal itu suliiiit sekali.. apalagi aku terbiasa cablak.. berbicara sesuatu langsung tanpa pikir panjang.. terlebih kepada suamiku.. orang yang selalu menjadi Ring 1 ku… tempat aku cerita segalanya dan berbicara banyak hal. Bahkan perasaan tak sukaku terhadap hal-hal yang tak kusuka darinya maupun dari hal lain..
Namun, belakangan aku baru memahami.. “baik-baik saja” di aku belum tentu nyaman di orang lain..
Saat bersama teman-temanku mereka terbiasa dengan lisanku dan kami menertawakan bersama. Tapi mereka adalah ring kesekian.. yang masih punya rasa gaenakan untuk menegur..
Takdir pun membawaku…
Menyadari.. bahwa orang terdekatku, orang yang paling kupercaya untuk kembali padaku seperti apapun keadaanku.. bisa saja berubah..
Maka di sela-sela waktu waktu terbaik.. aku menyelipkan doa.. agar Allah senantiasa membimbing lisanku.
Komentar
Posting Komentar